Ayam bakar ini seperti kebanyakan ayam bakar layaknya. Dibakar di atas arang panas dan disajikan dengan lalapan serta sambal pada umumnya. Tapi, yang membuatnya berbeda ketika kita menyantap ayam bakar satu ini, “Ayam Bakar Kang Dedy”.
Baru dibuka pada 10 November 2007 lalu, kehadirannya telah menyita perhatian masyarakat setempat. Rumah makan sederhana ini langsung mendapatkan banyak pelanggan.
Sekitar 2 tahun yang lalu, sang pemilik, Dedy Mahmudi yang akrab dipanggil Kang Dedy, mendirikan rumah makan ini di Jln. Cemara Raya, Perumnas I Tangerang. Di sinilah ia merintis karirnya sebagai “juragan ayam”. Karirnya langsung melejit dan rumah makan ini laris manis diburu orang-orang.
Harganya yang murah meriah dan para pelayan yang ramah menjadi kunci sukses perjalanan karirnya di dunia bisnis.
Rumah makan ini buka setiap harinya pukul 11.00 siang dan tutup pada pukul 09.00 malam. Setiap harinya mereka bisa menghabiskan 100 ekor lebih ayam yang terjual. Dan pada waktu weekend bisa lebih dari itu.
“Kalau weekend bisa sampai 160 ekor habis terjual,” jelas Via, salah satu karyawan yang bekerja di sana.
Harganya yang terjangkau bisa dijadikan salah satu alternatif tempat ber-hang out ria bersama keluarga atau kawan-kawan. Untuk satu ekor ayam dihargai dengan 32 ribu, dan harga setengah ekor ayam 17 ribu. Di hidangkan dengan nasi putih seharga Rp 3.500 sepuasnya.
Selain ayam bakar, tersedia pula ayam goreng serta sayur asem dan lauk pauk, seperti tahu dan tempe sebagai pelengkap. Tapi, ayam bakar tetap menjadi andalan rumah makan ini.
Saat ini pelayan yang bekerja di sana berjumlah 6 orang. Dua orang bertugas memasak alias membakar si ayam, satu orang sebagai kasir, dan sisanya sebagai waiters atau pelayan tamu.
Omset yang didapatkan setiap harinya dari penjualan ayam bakar ini bisa mencapai 6 juta rupiah per hari. Pendapatan ini bisa dibilang lumayan untuk sebuah rumah makan yang tidak terlalu besar.
Rumah makan yang enak, harga yang terjangkau, tempat yang nyaman sudah menjadi citra dari “Ayam Bakar Kang Dedy” ini. Bagi yang belum pernah mencobanya, silakan datang menikmati ayam bakar ala Kang Dedy ini. (christin)
Baru dibuka pada 10 November 2007 lalu, kehadirannya telah menyita perhatian masyarakat setempat. Rumah makan sederhana ini langsung mendapatkan banyak pelanggan.
Sekitar 2 tahun yang lalu, sang pemilik, Dedy Mahmudi yang akrab dipanggil Kang Dedy, mendirikan rumah makan ini di Jln. Cemara Raya, Perumnas I Tangerang. Di sinilah ia merintis karirnya sebagai “juragan ayam”. Karirnya langsung melejit dan rumah makan ini laris manis diburu orang-orang.
Harganya yang murah meriah dan para pelayan yang ramah menjadi kunci sukses perjalanan karirnya di dunia bisnis.
Rumah makan ini buka setiap harinya pukul 11.00 siang dan tutup pada pukul 09.00 malam. Setiap harinya mereka bisa menghabiskan 100 ekor lebih ayam yang terjual. Dan pada waktu weekend bisa lebih dari itu.
“Kalau weekend bisa sampai 160 ekor habis terjual,” jelas Via, salah satu karyawan yang bekerja di sana.
Harganya yang terjangkau bisa dijadikan salah satu alternatif tempat ber-hang out ria bersama keluarga atau kawan-kawan. Untuk satu ekor ayam dihargai dengan 32 ribu, dan harga setengah ekor ayam 17 ribu. Di hidangkan dengan nasi putih seharga Rp 3.500 sepuasnya.
Selain ayam bakar, tersedia pula ayam goreng serta sayur asem dan lauk pauk, seperti tahu dan tempe sebagai pelengkap. Tapi, ayam bakar tetap menjadi andalan rumah makan ini.
Saat ini pelayan yang bekerja di sana berjumlah 6 orang. Dua orang bertugas memasak alias membakar si ayam, satu orang sebagai kasir, dan sisanya sebagai waiters atau pelayan tamu.
Omset yang didapatkan setiap harinya dari penjualan ayam bakar ini bisa mencapai 6 juta rupiah per hari. Pendapatan ini bisa dibilang lumayan untuk sebuah rumah makan yang tidak terlalu besar.
Rumah makan yang enak, harga yang terjangkau, tempat yang nyaman sudah menjadi citra dari “Ayam Bakar Kang Dedy” ini. Bagi yang belum pernah mencobanya, silakan datang menikmati ayam bakar ala Kang Dedy ini. (christin)
No comments:
Post a Comment